Di larang pakai Kostum Heri Amalindo di acara HUT RI, Simpatisan HAO meradang

oleh
oleh

Prabumulih MSN.
Momentum Hari Kemerdekaan RI yang seyogyanya merupakan peringatan hari kemerdekaan yang dapat diartikan merdeka dari belenggu penjajahan dan bebas berekpresi di Republik ini, sesuai dengan aturan dan undang undangvyang berlaku di negeri ini.
Namun kegiatan perayaan hari kemerdekaan yg dlgelar Pemkot Prabumulih justru di rasakan mengekang kebebasan berekspresi. Setidaknya hal ini di alami oleh simpatisan Heri Amalindo yang saat ini masih menjabat sebagai bupati kab pali sumatera selatan.
Peristiwa terjadi bermula pada saat simpatisan Heri Amalindo Kota Prabumulih yang dikomandoi oleh Romsi dilarang oleh panitia gerak jalan HUT RI yang juga merupakan PNS untuk mengikuti acara gerak jalan dikarenakan baju yang di pakai oleh simpatisan HAO bergambar Heri Amalindo dan Popo Ali yg juga saat ini masih menjabat sebagai bupati Oku Selatan. Tidak terima dengan hal tersebut, romsi berkeras agar timnya tetap ikut dalam kegiatan gerak jalan HUT RI sebagai tanda cinta terhadap NKRI ikut berpartisipasi dalam kegiatan keerdekaan. Romsi menegaskan pihaknya sudah mendaftar ikut kegiatan gerak jalan dan sudah di terima oleh panitia, tetapi pada saat pelaksanaan tiba tiba pihak panitia melarang ia dan timnya untuk ikut acara gerak jalan dengan alasan tersebut diatas. ” Saya sudah mendaftar di panitia gerak jalan dalam rangka memeriahkan HUT RI di kota Prabumulih dan pendaftaran kami sudah diterima dan disetujui oleh panitia tetapi tiba tiba kita dilarang ikut kegiatan dengan alasan kita memakai baju bergambar Heri amalindo dan Popo Ali, sedangkan di baju tersebut tidak ada ajakan memilih Hapal sebagai Gubernur. Lagipula pasangan hapal ini kan belum resmi sebagai calon gubernur status mereka baru bacalon dan sekarangpun mereka masih menjabat sebagai kepala daerah, jadi salahnya dimana??, ada apa dengan panitia dan pemkot prabumulih ini??.” Tegas Romsi ketika dikonfirmasi. Selanjutnya Romsi menanyakan apakah memang ada aturan pelarangan tersebut ataukah memang pejabat pemkot yang tidak memgerti aturan. “Apakah memang ada aturan yang melarang memasang foto di baju seaeorang untuk ikut kegiatan memeriahkan hut RI di kota Prabumulih, kalau mau di bawa ke politik, heri amalindo dan popo ali belum jadi calon gubernur baru bakal calon dan belum ada keputusan dari KPU apakah memang mencalonkan diri atau tidak.kalau memang ada undang undang atau aturan yang melarang kami bisa terima tapi kalau tidak ada kami mempertanyakan kinerja pemkot Prabumulih apakah mengerti aturan atau tidak?”, tegas romsi.
Sementara itu Ali Hanafiah SE Koordinator Wilayah sumsel Laskar Merah Putih (Korwil LMP) prabumulih, muara enim, pali, mengecam keras apa yg di lakukan oleh Pejabat pemkot Prabumulih terhadap Romsi dan kawan kawan. Menurut Ali tindakan yang dilakukan oleh pejabat Pemerintah Kota Prabumulih mencerminkan ketidak tahuan tentang aturan, dimana di katakan Ali saat ini belum ada Calon resmi yang ditetapkan oleh KPU dan siapapun warga negara Indonesia berhak untuk ikut berpartisipasi dalam acara nasional peringatan HUT kemerdekaan dibrepublik ini. ” sangat disayangkan sekelas pejabat pemerintahan di Kota Prabumulih bisa melakukan hal yang menurut saya bodoh, apakah memang ada aturan, baik perda, perwako atau undang undang atau peraturan dinegeri yang melarang seseorang umtuk ikut berpartisipasi dalam perayaan HUT RI, kalaupun dikaitkan dengan dukungan terhadap calon tertentu dalam pilkada mendatang,itu tidak bisa diterima, karena saat ini belum ada calon resmi yang dibtetapkan oleh KPU, kalau hamya bacalonn siapapun boleh tidak ada larangannya” Tegas Ali.Senada dengan hal tersebut Ketua GNPk Sumsel Afrizal Muslim mengecam keras tindakan yqng dianggapnya intimidasi tersbut. Dan pihaknya meminta masalah ini untuk dapat ditindak lanjuti oleh Pemprop sumsel, bahkan Memdagri, pangdam dan pamglima untuk menindaklajuti ulah pejabat pemkot Prabumulih tersebut. ” kita minta agar pihak pemrop Sumsel, Mendagri, pangdam dan Panglima TNi bisabmengambil tindakan terhadap masalah ini” tegasnya.
Sementara itu, Sekda prabumulih ketika di konfirmasi mengatakan pihaknya hanya menjaga netralitas agar tidak ada hal yang diinginkan, sesuai dengan amanat PJ wako untuk Perayaan HUT RI dengan baik. ( TM)